Sepanjang minggu lalu, pasar saham berhasil terkoreksi. IHSG akhirnya ditutup di level 6.262, turun dibanding penutupan minggu sebelumnya di 6.510. Tarif Trump menjadi sentimen negatif bagi pasar saham. Bagaimana pergerakan IHSG selanjutnya? Akankah mampu menguat atau malah terkoreksi? Simak ulasan lengkap Analisis Teknikal IHSG terbaru di sini. Gambar di bawah adalah grafik IHSG sampai hari Jumat 11 April 2025
Kondisi Pasar Saham Saat Ini
IHSG terlihat bergerak dalam pola konsolidasi. Moving Average periode pendek di bawah periode panjang. RSI bergerak datar. Dari kondisi teknikal, terlihat IHSG di fase downtrend dalam jangka pendek.
Sementara bursa saham AS bergerak menguat. Indeks Dow Jones berada di level 40.212, naik dibanding penutupan minggu sebelumnya di 38.314. Sedangkan indeks S&P500 di level 5.363, naik dibanding penutupan sebelumnya di 5.074.
Kalender Ekonomi Minggu Ini
Minggu ini tidak banyak rilis data dan kejadian ekonomi penting. Yang akan menjadi perhatian investor adalah data inflasi AS yang rilis di pertengahan minggu. Berikut adalah kejadian dan data ekonomi dalam minggu ini:
- Selasa 15 April 2025 : Data Claimant Change Inggris, Data inflasi Kanada
- Rabu 16 April 2025 : Data inflasi Inggris, Data ritel AS, Suku bunga Kanada, Pidato Ketua Fed Powell
- Kamis 17 April 2025 : Data inflasi New Zealand, Data pekerjaan Australia, Kebijakan moneter Eropa, Data klaim pengangguran AS, Konferensi pers ECB
Analisis IHSG Terkini
Pada minggu lalu pasar saham sempat anjlok tajam, akhirnya berhasil rebound mengurangi koreksi. Akhirnya IHSG ditutup di level 6.262.
Secara teknikal IHSG di fase downtrend dalam jangka pendek. Walaupun demikian, saat ini sentimen negatif masih cukup dominan:
Sentimen positif:
- Trump mengecualikan komputer, telepon pintar & chip dari tarif
Sentimen negatif:
- Tarif Trump. Walaupun sementara ini ditunda 90 hari, namun tetap berlaku untuk China sebesar 145%
- China membalas dengan menetapkan tarif sebesar 125% pada produk AS
- Dampak perang tarif ini berpotensi merembet ke negara lain termasuk Indonesia sebagai mitra dagang AS dan China
- Investor asing masih membukukan net sell
- Pengurangan anggaran pemerintahan yang sangat besar berpotensi memperlambat ekonomi. Dikabarkan pengurangan anggaran hingga Rp 750T dalam 3 putaran
- Kisruh coretax berpotensi mengurangi pendapatan negara dari pajak
- Utang jatuh tempo Indonesia di 2025 sebesar Rp 800 triliun
- Rupiah melemah hingga Rp 16.789
Dengan berbagai sentimen negatif yang ada, disarankan lebih berhati-hati dalam bertransaksi saham dalam waktu dekat ini. Walaupun pasar saham terlihat rebound, namun statusnya masih downtrend dalam jangka pendek. Kemungkinan bursa saham masih berpotensi volatil ke depannya.
Untuk minggu ini, kemungkinan pasar saham berkonsolidasi di area 5.882-6.510. Area trading sangat lebar, menandakan market yang sangat volatil akhir-akhir ini.
Ada dua gap, yaitu di atas dan bawah harga sekarang. Kita lihat saja mana yang tertutup lebih dulu
Perhatikan level 5.882 sebagai support terdekat. Waspada jika tembus level support ke bawah. Berpotensi menguji level 5.700
Jika ternyata bergerak ke atas, berpotensi menguji level resistance 6.510. Jika tembus resistance ke atas, berpotensi mencoba level psikologis 6.700
Rekomendasi Saham Secara Umum
- Rekomendasi bagi trader saham: SHORT TERM TRADING
IHSG downtrend dalam jangka pendek. Bisa trading jangka pendek pada saham-saham tertentu atau wait and see perkembangan pasar saham selanjutnya. Tetap safe trading. - Rekomendasi bagi investor saham: SELL
Dalam jangka menengah IHSG fase downtrend. Disarankan mengurangi porsi saham
Rekomendasi di atas adalah rekomendasi saham secara umum. Jika ingin mendapatkan sinyal jual beli saham yang lebih spesifik, Anda bisa menggunakan layanan rekomendasi saham dari JurusCUAN.com yang dikirimkan langsung real time ke smartphone Anda. |