Takashi Kotegawa adalah salah satu day trader paling terkenal. Ia menghasilkan banyak uang dari trading saham di Bursa Efek Tokyo pada awal tahun 2000-an. Ia menggunakan nickname BNF. Ia berhasil mengembangkan modal sekitar $13.600 menjadi $153 juta hanya dalam waktu sekitar 8 tahun. Berikut adalah kisahnya dan juga strategi trading yang dipakainya lengkap, termasuk indikator yang dipakai.

Belajar Trading Dari Trader Jepang BNF Takashi Kotegawa

 

Siapa Sih Takashi Kotegawa?

Takashi dikenal di komunitas trading Jepang dengan nickname “BNF” atau “J-Com man”. Ia lahir pada tanggal 5 Maret 1978, di Ichikawa, Chiba, Jepang. Dia diberitakan mulai trading saham di Bursa Efek Tokyo pada tahun 2001. Selain itu ia juga dijuluki sebagai trader kamar tidur (bedroom trader) karena memang trading dari kamar tidurnya.

Meskipun merupakan multi-jutawan dan salah satu day trader paling populer di Jepang, dia diyakini sebagai orang yang rendah hati dan tidak membeli mobil mewah. atau makan makanan mewah. Namun, satu hal yang kabarnya dibeli cukup mahal adalah apartemen di lantai paling atas yang ia beli dengan harga 400 juta yen.

 

Perjalanan Karir Trading Takashi Kotegawa

Perjalan karir Takashi mirip dengan kebanyakan dari kita. Sebagai seorang mahasiswa, ia menghadapi kendala keuangan seperti banyak orang lainnya, berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mulai tertarik pada pasar saham setelah menonton segmen berita televisi. Dia memutuskan untuk mempelajari Analisis Teknikal dan berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih nyaman.

Selama dua tahun, Takashi menjalani berbagai pekerjaan untuk menambah modal sekaligus mendalami seluk-beluk pasar saham. Ketekunannya membuahkan hasil, dan dia mulai berinvestasi di saham Jepang selama pasar sedang bearish.

 

Profit Besar Takashi Kotegawa

Pada tahun 2005, Takashi menghasilkan jutaan dollar melalui satu trading saham J-Com Holdings setelah IPO di Bursa Efek Tokyo.

Peluang itu terjadi berkat kesalahan yang dilakukan oleh seorang trader di Mizuho Securities, yang secara tidak sengaja menjual saham J-Com seharga 1 yen. Padahal harusnya 610.000 yen. Salah entry! Order jual dalam jumlah besar itu membuat harga saham anjlok, dan tentu saja, Takashi menangkap peluang di sana..

Dia membeli 7.100 saham saat harganya sedang turun. Meskipun dia memilih untuk menjual sebagian posisinya dan memegang beberapa saham sampai besoknya, dia dilaporkan menghasilkan lebih dari $17 juta pada akhir hari perdagangan itu.

 

Strategi Trading Takashi Kotegawa

Wajar jika kita bertanya-tanya seperti apa strategi trading 'ajaib' yang digunakan Takashi untuk menghasilkan jutaan dolar di pasar saham. Faktanya ia tidak pernah membeberkan banyak informasi tentang bagaimana dia menghasilkan jutaan dolar.

Di bawah ini saya akan membahas tentang strategi trading Takashi. Tapi perlu diingat, ini bukan murni strategi trading Takashi. Karena ia tidak pernah membeberkan sepenuhnya tentang strategi tradingnya, jadi pembahasan di sini merupakan tafsir saya pribadi dari berbagai sumber.

Takashi atau BNF diyakini lebih menyukai trading di pasar bearish dibandingkan di pasar bullish.

Beberapa orang menggambarkan strategi trading Takashi Kotegawa sebagai Divergence Day Trading. Boleh dibilang strategi ini mencari saham-saham yang harganya sedang turun tapi berpeluang rebound. Cenderung mirip dengan Contrarian Trading, yang cenderung sangat berisiko.

Ia dikabarkan menggunakan beberapa indikator seperti Bollinger Bands, Relative Strength Index (RSI), Volume, dan Kairi Relative Index:

  • Bollinger Bands untuk mengetahui apakah arah trend harga
  • Kairi Relative Index untuk mengetahui Bias Ratio, yaitu besar jarak antara harga dan rata-ratanya (Moving Average). Takashi hanya mau membeli saham yang memiliki jarak tertentu terhadap Moving Average.
  • RSI untuk mengetahui overbought atau oversold serta divergence
  • Volume untuk mengkonfirmasi perubahan trend harga

Untuk indikator lain, mestinya sudah pada tahu. Tetapi indikator Kairi Relative Index (KRI) mungkin termasuk baru. Mari kita bahas sebentar.

Kairi Relative Index (KRI) adalah sejenis oscillator yang nilainya menggambarkan jarak harga terhadap suatu Moving Average (MA). Secara default MA yang digunakan menggunakan periode 50. Silakan ganti periodenya menjadi 25.

Ada dua batas. Defaultnya angka 10 dan -10. Angka 10 artinya harga berada 10% di atas MA. Sedangkan angka -10 artinya harga berada 10% di bawah MA.

Indikator Kairi Relative Index (KRI)

Batas atas dan batas bawah bisa disesuaikan tergantung volatilitas harga saham. Karena pasar terus berubah, Takashi cenderung menyesuaikan persentase KRI sesuai masing-masing sektor atau saham. Menurut pengalaman saya pribadi, untuk saham Indonesia angka yang lebih cocok adalah 5% dan -5%.

Di bawah ini adalah contoh penerapan strategi trading BNF di saham gorengan. Dengan time frame 15 menit.

Strategi trading BNF Takashi Kotegawa

Krteria beli saham Takashi adalah seperti di bawah ini. Semua kriteria harus terpenuhi:

  • Bollinger Bands arah turun ke bawah
  • KRI di bawah -5%
  • RSI di bawah 30 atau membentuk Bullish Divergence
  • Volume lebih disukai yang meningkat

Sedangkan kriteria jual saham Takashi adalah seperti di bawah ini. Cukup salah satu kriteria terpenuhi:

  • KRI di atas 5% atau
  • RSI di atas 70 atau
  • Sudah dua hari

Yang lebih penting lagi, Takashi hanya menyimpan posisi saham selama maksimal 2 hari. Tidak lebih. Jika dalam kurun waktu tersebut, harga tidak bergerak sesuai harapan, ia melepas sahamnya dalam kondisi rugi (cut loss). Sebenarnya bukan murni day trading ya.

 

Takashi Kotegawa Pernah Rugi Besar

Takashi pernah mencoba trading di saham AS, karena melihat saham bank-bank AS sedang ambruk saat krisis subprime mortgage. Langkah ini malah mengakibatkan kerugian lebih dari $10 juta, memberinya pelajaran berharga tentang pentingnya mematuhi aturan-aturan tradingnya.

 

Catatan

Ada yang bilang Takashi menyimpan saham sampai maksimal 3 hari. Ada yang bilang pula untuk KRI angka yang disukai 20% dan -20%. Saya tidak tahu pasti kebenarannya. Yang pasti, saya mencoba strategi trading Takashi pada saham Indonesia, sepertinya lebih cocok dengan settingan di atas.

 

Kesimpulan

Sebenarnya kalau saya lihat strategi trading Takashi termasuk biasa saja. Hanya mengandalkan oversold dan overbought saja. Malah cenderung berisiko tinggi. Seperti menangkap pisau jatuh di pasar saham.

Mungkin juga ia termasuk orang yang sangat beruntung. Ia bisa membeli saham yang salah entry dan untung besar.

Tapi kalau benar strategi tradingnya seperti di atas, yang mungkin membuat dia berhasil adalah disiplin menjalankan strategi trading tersebut. Tidak mau memegang saham lama-lama dan disiplin cut loss.

 

Semoga artikel ini menginspirasi

>> Jangan Lewatkan

Rekomendasi sinyal forex

Mau cuan dari forex? Bergabunglah menjadi member rekomendasi sinyal forex JurusCUAN
Info selengkapnya di sini