FOJI (Fear Of Joining In) adalah kebalikan dari FOMO (Fear Of Missing Out). Pada FOMO, trader berani bahkan nekat untuk masuk ke pasar walaupun harga sudah rally demikian kuat. Sebaliknya pada FOJI, trader takut untuk masuk ke pasar, walaupun sudah ada konfirmasi sinyal dari sistem tradingnya. FOJI bisa merugikan trader, karena bisa menyebabkan ketinggalan momen untuk masuk ke pasar.

Terlambat Masuk Pasar Karena FOJI (Fear of Joining In)


BAGAIMANA FOJI BISA TERJADI?
Ada beberapa hal yang menyebabkan FOJI, antara lain:

Sebelumnya mengalami kerugian.
Apabila trader sebelumnya mengalami kerugian, biasanya hal tersebut berdampak traumatis. Dalam Psikologi Trading ada yang disebut dengan Recency bias, di sini trader cenderung mengingat kejadian yang baru saja terjadi. Sebagai contoh, bila kita sedang menyetir dan baru saja melihat kecelakaan, biasanya kita cenderung menyetir lebih pelan. Padahal itu adalah kecelakaan yang terjadi pada orang lain. Kalau kecelakaan itu terjadi pada kita sendiri, dampak psikologisnya lebih dahsyat. Kadang orang yang baru saja kecelakaan, bisa jadi tidak mau menyetir lagi. Trader yang baru saja mengalami kerugian biasanya cenderung berhati-hati, bahkan sangat berhati-hati, sampai tidak berani masuk pasar, sehingga rentan mengalami FOJI.

Merasa trend yang terjadi belum berubah.
Sebagai contoh di pasar saham, sinyal beli biasanya baru muncul setelah harga mengalami kondisi bearish yang cukup lama. Dalam kasus ini, trader merasa kondisi pasar masih bearish, walaupun sinyal beli sudah muncul. Hal ini juga pengaruh dari Recency bias. Akibatnya saat pasar sudah benar-benar bullish, trader sudah sangat ketinggalan.

 

SITUASI TERBURUK
Situasi terburuk adalah saat trader take masuk pasar karena FOJI, setelah itu harga rally, dan trader nekat masuk pasar karena FOMO


CARA MENGATASI FOJI
Lalu bagaimana cara mengatasi FOJI di dalam trading?

  1. Yang pertama, Anda harus memiliki Sistem Trading. Dimana hal ini akan menjadi panduan Anda dalam mengambil keputusan dalam trading, Bisa masuk pasar atau tidak
  2. Secara psikologis, bila pernah rugi memang selalu ada rasa traumatis, apalagi kalau rugi besar. Berhenti trading dahulu sementara, setelah perasaan tenang, baru trading lagi
  3. Percaya pada sistem trading yang digunakan. Dengan percaya pada panduan, maka Anda akan bisa disiplin menjalankannya, sehingga tidak bingung saat menentukan kapan masuk atau keluar pasar.

Semoga artikel ini menginspirasi

>> Jangan Lewatkan

Member Rekomendasi saham JurusCUAN cuan besar dari saham ADMR

Mau ikutan cuan dari saham?
Segera bergabung bersama member lain di Rekomendasi Saham JurusCUAN