Pasar saham tidak selalu bergerak naik terus. Ada kalanya turun, yang kadang sangat tajam. Tidak selamanya bursa saham akan naik, suatu waktu karena kejadian tertentu pasar saham bisa anjlok. Istilah kerennya“CRASH”. Pada saat ini semua saham tidak terkecuali, termasuk yang berfundamental kuat, turun harganya sangat dalam. Investor yang mengalami pasar saham crash seringkali bingung tidak tahu harus berbuat apa. Artikel ini akan membahas tips apa saja yang harus dilakukan seorang investor saham saat menghadapi pasar saham anjlok (crash).
Pasar Saham Crash Selalu Terjadi
Sejak berdirinya pasar keuangan, situasi pasar yang anjlok sangat tajam selalu terjadi. Walaupun tentu saja tidak sering. Di bawah ini adalah beberapa contoh crash yang terjadi di pasar keuangan dan saham:
1637 | Tulip Mania Bubble |
1720 | Mississipi Bubble, mengakibatkan ekonomi kolaps di Perancis |
1720 | South Sea Bubble |
1769 | Bengal Bubble |
1772 | Credit Crisis |
1791 | Financial Crisis |
1796 | Panic of 1796 |
1819 | Panic of 1819 |
1825 | Panic of 1825 |
1837 | Panic 0f 1837 |
1847 | Panic of 1847 |
1857 | Panic of 1857 |
1866 | Panic of 1866 |
1869 | Black Friday |
1873 | Panic of 1873, mengakibatkan depresi di AS dan Eropa |
1882 | Paris Bourse Crash |
1884 | Panic of 1884 |
1890 | Encilhamento, kolapsnya ekonomi Brazil |
1893 | Panic of 1893 |
1896 | Panic of 1896 |
1901 | Panic of 1901, karena pembunuhan Presiden AS William Mc Kinley |
1907 | Panic of 1907 |
1929 | Wall Street Crash, mengakibatkan Great Depression |
1937 | Resesi AS |
1962 | Kennedy Slide of 1962 |
1971 | Brazillian Market Crash |
1973 | Stock market crash |
1987 | Black Monday, |
1989 | Rio De Janeiro Crash |
1989 | Friday The Thirteen Mini Crash |
1990 | Resesi AS |
1991 | Japanese Asset Price Bubble |
1992 | Black Wednesday di Inggris |
1997 | Krisis ekonomi Asia 1997-1998 |
1998 | Krisis ekonomi Rusia |
2000 | Dot Com Bubble |
2001 | September 11 Attack |
2002 | Stock market downturn di AS, Kanada, Asia dan Eropa |
2007 | Chinese Stock Bubble |
2008 | Krisis finansial di AS, subprime mortgage |
2009 | Dubai Debt problem |
2010 | Europe Debt problem |
2010 | Flash Crash, Dow Jones anjlok 1000 poin |
2013 | Fed taper |
2015 | Devaluasi yuan, Chinese market crash |
2016 | Kemenangan Trump di Pemilu AS mengakibatkan gejolak di pasar saham |
2016 | Brexit |
2018 | Dow anjlok 10% hingga dlm beberapa bulan langsung masuk bear market |
2020 | Coronavirus + oil price war, Dow Jones anjlok hingga 2000 poin |
Sebagai Investor Saham, Kita Harus Siap Pada Situasi Terburuk
Pasar saham suatu saat bisa jatuh. Kita tidak tahu kapan terjadinya. Sebagai investor, kita harus siap pada segala sesuatunya. Strategi investasi kita sebaiknya tidak hanya siap menghadapi pasar saham yang naik, tapi juga harus mempertimbangkan kejadian sebaliknya. Banyak investor hanya memikirkan bagaimana supaya profit, tapi lupa mempertimbangkan bahwa suatu saat pasar saham bisa anjlok (crash). Seperti nonton film horor, Anda tentunya sudah siap untuk kaget. Itulah pentingnya persiapan. Siap dengan enaknya, juga siap dengan tidak enaknya.
Untuk Investor Saham Yang Terlambat Keluar Pasar (Nyangkut)
Investor yang nyangkut saat pasar saham anjlok (crash) biasanya mempertimbangkan apakah akan hold terus atau jual rugi (cut loss). Berikut ada beberapa poin yang bisa menjadi pertimbangan:
- Investasi atau trading? Apakah strategi Anda investasi jangka panjang seperti Warren Buffet atau trading. Jika investasi jangka panjang biasanya tidak perlu menjual selama fundamental perusahaan masih baik. Gunakan Analisis Fundamental untuk mengetahui bagaimana kondisi perusahaan tersebut. Sebaliknya jika Anda trader, kemungkinan perlu mempertimbangkan cut loss untuk menghindari kerugian lebih besar. Berikut tips mengoptimalkan Cut Loss.
- Jika memang ingin cut loss, manfaatkan rebound yang terjadi. Biasanya walaupun pasar saham downtrend, ada rebound yang terjadi dalam bentuk Dead Cat Bounce.
- Pilih saham mana yang sebaiknya segera cut loss atau menunggu dulu rebound. Biasanya saat rebound, saham blue chip ikut rebound dengan cepat. Tapi saham berfundamental jelek kadang turun terus.
- Setelah cut loss, pikirkan strategi lanjutan. Apakah menunggu pasar membaik baru masuk atau switching langsung ke saham lain.
Pasar Saham Crash Adalah Ancaman Sekaligus Peluang
Pasar saham yang turun tajam selain merupakan ancaman, juga bisa menjadi peluang untuk membeli saham dengan harga murah. Buy when there's blood on the street.
Sejarah membuktikan bahwa setelah pasar saham crash, umumnya ada peluang terjadi rebound atau kenaikan kembali. Semakin dalam crash yang terjadi, semakin besar peluang terjadinya kenaikan pasar saham dalam 5 tahun berikutnya. Dan juga semakin besar peluang return yang bisa terjadi.
Untuk Investor Saham Yang Siap Masuk Pasar
Untuk investor saham yang ingin masuk pasar saat crash, tetap perlu hati-hati. Strategi ini harus dilakukan dengan baik, jika tidak, bukannya profit tapi ikut terseret jika masuk terlalu cepat. Bisa jadi malah akhirnya menangkap pisau jatuh di pasar saham:
- Pastikan pasar saham hampir atau sudah selesai drama bearishnya. Kita tidak tahu berapa lama bearishnya, bisa sebentar, bisa beberapa bulan, tapi juga bisa sampai hitungan tahun. Cara termudah biasanya dengan melihat suasana psikologi pelaku pasar. Saat terjadi emosi tingkat tinggi, saat pelaku pasar merasa tidak ada harapan lagi, biasanya itu adalah momen terbaik untuk masuk pasar.
- Beli saham berfundamental baik. Biasanya saham berfundamental baik adalah yang paling cepat rebound saat pasar saham membaik
- Perhatikan tanda-tanda pembalikan arah. Anda bisa menggunakan Analisis Teknikal untuk mengetahui kondisi pasar yang terkini. Misalnya Anda dapat menggunakan candlestick atau indikator Analisis Teknikal. Ada beberapa pola candlestick yang mengindikasikan pola reversal. Anda juga bisa menggunakan indikator yang populer untuk mendeteksi perubahan trend. Contohnya yang populer digunakan adalah Moving Average atau MACD.
Kesimpulan
Pasar saham memang penuh drama
Kadang membuat bahagia, kadang membuat jantungan,
Tapi di balik setiap dramanya, selalu ada peluang
... tapi hanya bagi yang bisa memanfaatkan
Semoga artikel ini menginspirasi