Di sebuah seminar tanggal 13 September 2014 saya mengungkapkan bahwa pasar saham bisa dijangkiti sentimen negatif dari virus Ebola. Dan bulan Oktober 2014, berbagai media menulis bahwa pasar saham tercengkeram ketakutan pada penyebaran virus Ebola. Sebenarnya seberapa besar dampak Ebola pada pasar saham? Nah, artikel ini akan mengupas tentang hal tersebut dengan mendalam

Ebola

APA ITU EBOLA
Ebola ditemukan pada tahun 1976, dan pernah dianggap berasal dari gorila, karena wabah pada manusia dimulai setelah orang makan daging gorila. Sekarang dipercayai, virus Ebola berasal dari kelelawar. Kera dan manusia mendapatkan virus Ebola dari makan makanan bekas kelelawar atau tercemar kotoran kelelawar.

Gejala Ebola biasanya dimulai sekitar 8 sampai 10 hari setelah terpapar virus, tetapi dapat muncul hingga akhir 21 hari setelah paparan. Pada awalnya, tampaknya seperti flu: sakit kepala, demam, sakit dan nyeri. Kadang-kadang ada juga ruam. Kemudian diikui diare dan muntah. Kemudian, pada sekitar setengah dari kasus, Ebola menyebabkan korban perdarahan. Mereka mungkin muntah darah, atau berdarah di bawah kulit atau dari mata dan mulut. Tetapi perdarahan saja biasanya tidak membunuh pasien. Yang lebih parah, pembuluh darah di dalam tubuh mulai bocor, menyebabkan tekanan darah menurun begitu rendah sehingga jantung, ginjal, hati dan organ lainnya mulai gagal. Hingga menyebabkan kematian

Saat ini tidak ada obat-obatan atau vaksin yang disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati atau mencegah Ebola. Menurut data, virus Ebola menyebabkan kematian sekitar 25 persen hingga 90 persen kasus.

 

PENYEBARAN EBOLA
Wabah Ebola sebenarnya sudah terjadi beberapa kali di Afrika. Pertama kali terjadi 1976, lalu 1995, 2000, 2007 dan terakhir 2014. Memang wabah tahun 2014 ini yang terbesar, di Afrika Barat, di mana lebih dari 8.900 orang telah terinfeksi dan 4.400 telah meninggal. Di AS, dua perawat pasien Ebola telah terkonfirmasi terinfeksi Ebola.(data Oktober 2014). Menurut peneliti, ada kemungkinan sebanyak dua lusin orang di AS terinfeksi Ebola pada akhir bulan Oktober, berdasar model komputer.

 

DAMPAK PADA PASAR SAHAM
Pada awalnya, wabah Ebola menyebabkan saham farmasi diburu oleh investor, sedangkan saham maskapai penerbangan dijual. Ketakutan akan Ebola diperkirakan menyebabkan orang mengurangi bepergian. Kemudian beberapa kali headline media menyebutkan Ebola menyebabkan pasar saham terpuruk.

Menurut saya dampak Ebola pada pasar saham sebenarnya dilebih-lebihkan oleh media. Yang lebih berperan adalah psikologis pasar. Saat wabah Ebola merebak, bursa saham global sedang suram karena perlambatan ekonomi dunia. Kasus Ebola seakan-akan seperti sudah jatuh ditimpa tangga. Berikut ini adalah beberapa fakta yang perlu Anda ketahui tentang Ebola dan dampaknya pada pasar saham:

  1. Risiko penularan Ebola tergolong rendah, karena menular melalui cairan cairan tubuh. Bandingkan dengan flu burung atau SARS yang melalui udara.
  2. Dampak penyakit pada perekonomian secara langsung sebenarnya kecil. Yang lebih berdampak sebenarnya adalah respon publik. Satu studi yang dipimpin oleh ekonom Inggris yang memodelkan kejatuhan ekonomi global dari pandemi influenza memprediksi kerugian GDP hanya 0,5% dari efek dasar dari penyakit itu sendiri, tetapi sampai 8% karena kebijakan yang dimaksudkan untuk mengurangi penyebarannya, seperti penutupan kantor, pabrik, sekolah
  3. Salah satu masalah pada Ebola adalah tingkat kematian tinggi dan gejala mengerikan dapat membesar-besarkan faktor ketakutan publik. Ketakutan tersebut bisa menimbulkan kebijakan salah arah yang membuat keadaan menjadi lebih buruk.
  4. Dengan kesiapan infrastruktur perawatan kesehatan di AS dan Eropa yang baik, sebenarnya penyebaran Ebola dapat diminimalisir. Masalah di negara maju akan lebih berpusat pada dampak ekonomi.

Boleh dibilang kasus wabah Ebola kemungkinan tidak separah yang kita bayangkan dibandingkan saat membaca dari berbagai media. Dampak ke pasar saham menurut saya lebih pada faktor psikologis yang memperparah pasar saham yang sudah bearish.

 

SKENARIO TERBURUK
Jika wabah Ebola tidak dapat dilokalisir, secara psikologis akan makin membuat ketakutan menyebar. Kasus terburuk adalah jika Ebola mulai menyebar dan ada kemungkinan bermutasi. "Jika wabah terus untuk jangka waktu lama atau menjadi endemik, mungkin bermutasi menjadi bentuk yang lebih ganas. Misalnya menjadi menular melalui udara.

 

APA YANG SEBAIKNYA DILAKUKAN TRADER SAHAM
Headline tentang Ebola memang menakutkan dan mungkin mempengaruhi trader secara psikologis. Saran saya untuk saat ini tetap fokus pada faktor ekonomi saja, dan fokus pada chart.

oleh:
Desmond Wira
http://www.juruscuan.com

>> Jangan Lewatkan

Member Rekomendasi saham JurusCUAN berhasil profit dari saham WOMF

Ikut profit bersama Rekomendasi Saham JurusCUAN
Sudah terbukti memberikan profit bagi member-membernya