Ekonomi suatu negara tidak selalu bertumbuh, tapi suatu waktu bisa mengalami krisis, resesi atau bahkan depresi. Bila terjadi krisis, secara umum perusahaan-perusahaan akan melambat pertumbuhannya. Bahkan tidak jarang banyak yang bangkrut. Tapi tidak semua perusahaan akan mengalami masalah. Di saat krisis, ada pula bisnis atau perusahaan yang sanggup bertahan, bahkan berkembang. Tugas kita sebagai investor saham adalah mencari perusahaan-perusahaan seperti ini. Biasanya di saat krisis sudah berlalu, perusahaan-perusahaan tersebut akan jauh lebih berkembang lagi. Itu artinya potensi profit luar biasa.
Secara umum ada beberapa jenis perusahaan yang bisa bertahan bahkan berkembang saat krisis:
1. Perusahaan yang bergerak di bidang kebutuhan sehari-hari
Contoh kebutuhan sehari-hari misalnya bahan pangan (kebutuhan pokok), barang konsumer (seperti toiletries, obat dan lain sebagainya). Seberat-beratnya krisis, orang tetap butuh makan kan? Karena itu saham perusahaan seperti ini sering disebut saham defensif. Walaupun turun saat krisis, biasanya penurunannya tidak terlalu besar (bisa bertahan).
2. Perusahaan yang sehat secara keuangan
Yang dimaksud sehat di sini adalah tidak memiliki beban utang atau walaupun punya utang tidak terlalu besar. Secara rasio keuangan bisa dilihat dari DER (Debt Equity Ratio) yang kecil. Perusahaan yang sehat secara keuangan juga memiliki cadangan kas yang besar atau aliran kas yang cukup.
3. Perusahaan yang mampu beradaptasi
Perusahaan yang mampu melewati krisis umumnya adalah yang mampu beradaptasi. Situasi krisis membutuhkan penanganan khusus, tidak bisa business as usual. Adaptasi yang dilakukan bisa bermacam-macam wujudnya, misalnya mengubah strategi pemasaran, mengubah lini produk, mengubah jalur distribusi, dan sebagainya.
4. Perusahaan yang mampu berinovasi
Perusahaan yang mampu melakukan inovasi biasanya sanggup bertahan, bahkan mampu berkembang saat krisis. Umumnya perusahaan di sektor teknologi memiliki kemampuan ini. Mereka bisa melakukan disrupsi, menyasar celah kesempatan saat krisis
5. Perusahaan yang produk atau jasanya makin dibutuhkan justru saat krisis
Tiap krisis berbeda-beda. Pada tahun 2020, saat pandemi Covid-19, masyarakat lebih banyak berada di rumah. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap e-commerce, video conference, online entertainment seperti video streaming, game dan sebagainya. Selain itu produk farmasi seperti obat, suplemen, masker juga sangat meningkat.
Krisis tidak hanya menjadi ancaman, tetapi bisa juga menjadi peluang. Sebagai investor saham, kita bisa mengincar saham-saham perusahaan yang punya potensi bertahan bahkan berkembang saat krisis. Jika berhasil memilih saham-saham tersebut, rewardnya biasanya sangat besar.
Sekedar catatan,
Poin-poin di atas juga berlaku bagi seseorang yang bisa bertahan saat krisis. Seseorang yang bisa bertahan saat krisis biasanya adalah orang yang secara keuangan cukup kuat, tidak banyak utang, punya dana darurat. Pribadi yang bisa bertahan dan berkembang adalah mereka yang bisa beradaptasi, dan juga berinovasi di saat krisis
Semoga artikel ini menginspirasi