Di artikel sebelumnya Anda sudah mengetahui bagaimana Warren Buffett berhasil menjadi orang terkaya sedunia melalui investasi saham. Mungkin Anda tergerak mengikuti jejak sang investor sejati. Sebenarnya cara yang dilakukan Warren Buffett tersebut sangat sederhana, tidak rumit tapi membutuhkan mental dan kesabaran ekstra. Pertanyaannya, bagaimana cara ia melakukannya? Berikut ini adalah beberapa strategi yang dapat Anda lakukan bila ingin mengikuti jejak sang maestro Warren Buffett.
Intinya strategi investasi yang digunakan Warren Buffett sebenarnya sangat sederhana. Berikut adalah 8 prinsip strategi investasi saham yang dilakukan Warren Buffett:
1. Membeli bisnis, bukan saham
Warren Buffett tidak pernah menggunakan prinsip “membeli saham” tetapi “membeli bisnis” (buying a business not share). Dengan demikian mindsetnya adalah investasi, bukan spekulasi. Trader menganggap saham sebagai barang dagangan, sedangkan investor sejati menganggap saham sebagai bisnis. Karena itulah dia tak ingin dipusingkan oleh fluktuasi harga saham yang tiap hari terjadi di pasar saham. Dengan demikian selama bisnis perusahaan yang dibeli masih berjalan dengan baik, ia tidak menjual sahamnya, walaupun harganya turun. Dengan kata lain, berpikir seperti pemilik bisnis, bukan sekedar pemilik saham.
2. Membeli bisnis yang berkualitas
Keputusan Buffett melakukan investasi didasarkan pada aspek fundamental perusahaan, yaitu membeli saham perusahaan yang memiliki kualitas bisnis yang baik . Misalnya memiliki kinerja keuangan yang baik. Bukan sekedar pada kenaikan harga saham yang didongkrak alias “digoreng”. Warren Buffett tidak pusing dengan tabel, rumus grafis dan Analisis Teknikal. Hal yang lebih dianalisanya adalah fundamental perusahaan tersebut.
3. Membeli bisnis yang memiliki economic moat
Membeli bisnis yang berkualitas saja tidak cukup. Warren Buffett biasanya hanya membeli saham perusahaan yang memiliki keunggulan tertentu atau sering disebut sebagai economic moat. Boleh juga disebut sebagai competitive advantage. Buffett cenderung menghindari perusahaan yang produknya tidak bisa dibedakan dengan kompetitor lain. Dengan memiliki keunggulan lebih dibanding perusahaan lain, kemungkinan besar perusahaan tersebut akan bertahan dan berkembang dalam jangka waktu panjang.
4. Membeli bisnis yang bisa dipahami dengan baik
Fokus Warren Buffett adalah hanya mau berinvestasi pada perusahaan yang bisnis atau produknya ia kenal dengan baik. Ia mempelajari perusahaan dengan teliti, sebelum memutuskan membeli sahamnya. Bukan sekedar analisis, tapi Buffett bisa tracking mempelajari suatu perusahaan sampai bertahun-tahun. Karena prinsip itu pula Buffett tidak mau membeli saham Microsoft atau perusahaan dotcom saat terjadi eforia perusahaan dotcom. Buffett tidak bergeming, sehingga ia pernah ditertawakan investor lain karena ia tidak mau membeli saham dotcom seperti yang lainnya. Ia selamat dari badai dotcom awal tahun 2.000-an karena ia tidak mengenal bisnis dotcom dan oleh karenanya tidak berinvestasi di sana.
5. Perhatikan manajemen perusahaan
Salah satu faktor penting yang menjadi penentu keputusan investasi Buffett adalah manajemen perusahaan. Ia hanya membeli perusahaan yang dikendalikan oleh manajemen yang kompeten. Manajemen harus bertindak secara rasional dan demi kepentingan terbaik pemegang saham. Dalam istilah sekarang, belilah perusahaan yang memiliki GCG (Good Corporate Governance) yang baik.
6. Membeli saham perusahaan berkualitas tapi murah
Warren Buffett dikenal sebagai penganut salah satu strategi utama dalam investasi saham, yaitu Value Investing. Strategi ini berusaha mencari saham yang harganya terbilang murah dibandingkan dengan potensinya. Buffett akan mencari saham yang undervalued dan berusaha membeli di harga yang cukup terdiskon. Dengan kata lain, memiliki margin of safety cukup lebar. Dalam kalimat sederhana: membeli mercy dengan harga bajaj. Untuk memeriksa apakah saham berharga murah atau mahal, investor harus menentukan nilai intrinsik perusahaan dengan menganalisis sejumlah fundamental bisnis, termasuk pendapatan, pendapatan dan aset, termasuk nilai dari sebuah nama merek.
7. Sabar, investasi untuk jangka panjang
Warren Buffett memegang saham (melakukan investasi) dalam jangka panjang dan tidak melakukan transaksi jual beli saham dalam jangka pendek. Setelah membeli saham, dan yakin pada prospek perusahaan tersebut, Warren Buffett tidak tergesa menjual saham tersebut. Ia menahannya sebagai investasi jangka panjang. Sebagai contoh ia membeli saham Coca-Cola dan tidak pernah menjualnya, walau saham Coca-Cola sempat jatuh pada tahun 1998-1999, ia tetap melihat pada potensi jangka panjang dan tetap mempertahankan saham Coca-Cola hingga saat ini.
8. Review secara periodik
Warren Buffett tidak membeli saham lalu ditinggal begitu saja. Walaupun ia pernah mengatakan "our holding period is forever" tapi tidak semua saham yang dibelinya disimpan terus. Ada yang dijual. Jika kita lihat portofolio saham Buffett selalu berubah. Artinya secara periodik ia melakukan review terhadap saham-saham yang dimilikinya. Ada saham yang ditambahkan atau dikurangi.
Awalnya Buffett dikenal anti saham teknologi, karena tidak mengenal sektor tersebut dengan baik. Namun setelah mempelajarinya, sejak 2016 Buffett membeli saham Apple. Bahkan di tahun 2022 porsi saham Apple mencapai 40% dari seluruh portofolio sahamnya. Dulu portofolio Buffett lebih banyak berisi saham konsumsi dan keuangan, seperti Coca Cola, Anheuser-Busch, WellFargo dan Kraft Food. Sekarang Buffett juga memasukkan saham sektor teknologi dan komoditas yang dulu dijauhinya.
Semua strategi di atas walaupun terlihat sangat sederhana secara teori, tetapi sulit dilaksanakan secara konsisten dan disiplin. Kata kuncinya di sini adalah konsisten dan disiplin.
disarikan dari berbagai sumber, termasuk dari buku yang saya tulis Jurus CUAN Investasi Saham dan Analisis Fundamental Saham
Beberapa tulisan tentang Warren Buffett lainnya:
Menjadi Investor Saham Sejati Ala Warren Buffett
Strategi Investasi Saham Ala Warren Buffett
Warren Buffett Juga Melakukan Kesalahan Investasi Saham
Berbagai Fakta Menarik Tentang Warren Buffett
Buku Investasi Yang Dibaca Oleh Warren Buffett
Kutipan Menarik Tentang Investasi Dari Warren Buffett
Kebiasaan Hidup Warren Buffett Yang Perlu Ditiru
Kriteria Saham Yang Dibeli Warren Buffett
Perjalanan Karir Investasi Saham Warren Buffett
Portofolio Investasi Saham Warren Buffett