Trader terutama yang pemula biasanya sangat terobsesi pada akurasi trading. Pertanyaan yang sering diajukan oleh trader newbie pada saya adalah: Bagaimana cara trading supaya akurasinya tinggi? Sehingga waktu trading jauh lebih banyak benarnya daripada salahnya. Jitu dalam memilih saham, kalau bisa dari 10 saham 10 jadi cuan. Sial-sialnya 9 cuan cuma 1 yang rugi. Di benak mereka, akurasi atau trading yang jitu adalah segalanya. Mereka berpikir, tanpa akurasi tinggi, trading tidak akan menguntungkan. Faktanya justru sebaliknya.

Akurasi atau Win Rate yang tinggi bukanlah segalanya dalam trading

Win Rate Ratio

Di sekolah, kita diajarkan bahwa akurasi adalah segalanya. Juara kelas adalah yang paling banyak menjawab pertanyaan dengan benar. Hal ini terbawa sampai ke dunia trading. Banyak orang berpikir bahwa untuk menjadi trader sukses, perlu akurasi tinggi.

Akurasi dalam trading diistilahkan sebagai Win Rate Ratio, yaitu perbandingan antara trading yang profit dibanding trading yang rugi. Biasanya dinilai dalam persentase. Win rate 80% artinya dari rata-rata 10 trading, ada 8 yang profit, 2 rugi.

 

Fakta: Trader Sukses Justru Memiliki Win Rate Tidak Tinggi

Ambil contoh Jim Simons, pendiri Renaissance Technologies yang menggunakan model kuantitatif untuk trading, hanya memiliki akurasi 50,75%

Artinya akurasi sistem trading Jim Simons cuma setara dengan lempar koin secara random

Tapi Medallion Fund yang dikelola Renaissance mampu menghasilkan return 66% per tahun sebelum dikurangi fee (atau 39% setelah dikurangi fee), sejak 1998 (sumber dari buku The Man Who Solved the Market: How Jim Simons Launched the Quant Revolution)

George Soros pun dikabarkan hanya memiliki akurasi sekitar 30% - 50% dalam tradingnya

 

Win Rate Tinggi? Cek Dulu

Mungkin Anda menemui ada yang sesumbar di internet bahwa win rate nya 80% atau 90% atau jarang loss. Jangan mudah percaya dulu.

  1. Cek dulu sudah berapa lama tradingnya. Kalau termasuk baru, win rate memang bisa tinggi. Mungkin saja baru mengalami pasar yang ramah, belum mengalami pasar yang sadis
  2. Cek dulu sistem tradingnya seperti apa. Biasanya tradingnya model Martingale dan atau floating loss yang dibiarkan terus kalau sudah cuan baru close. Trading model begini memang kelihatannya bagus, win rate terlihat besar, tapi sekali gagal ya sudah ambyar, habislah uangnya.

Rata-rata Sistem Trading yang dimiliki para trader profesional memiliki win rate sekitar 40%-60%

 

Jika Win Rate Bukan Segalanya, Lalu Apa Yang Menentukan?

Akurasi dalam trading bukanlah segalanya. Dengan win rate yang rendah pun, Anda juga bisa untung. Caranya bagaimana?

Steven Cohen, salah satu trader saham terbaik yang diulas di buku Stock Market Wizards yang juga banyak menjadi mentor trader lain mengatakan: "Akurasi trading terbaik saya hanya 63%. Sebagian besar trader yang menghasilkan uang hanya memiliki akurasi 50% hingga 55%. Itu berarti Anda akan banyak salah trading. Jika itu masalahnya, Anda lebih baik memastikan kerugian sekecil mungkin, dan trading yang untung lebih besar jumlah keuntungannya."

Yang lebih penting sebenarnya adalah mengelola risk dan reward. Diterjemahkan dalam Risk Reward Ratio

Yaitu bagaimana caranya supaya saat trading keliru, ruginya minimal. Sebaliknya waktu trading benar, profitnya maksimal. Dengan cara ini, walaupun akurasi trading terbilang rendah pun masih bisa menguntungkan

George Soros pernah berkata, "It's not whether you're right or wrong, but how much money you make when you're right and how much you lose when you're wrong."

Trader yang hanya memburu akurasi pada akhirnya cenderung melupakan hal lain,seperti bagaimana mengelola uang, mengelola risiko, mengelola emosi dan lain sebagainya.

Trader yang hanya memburu akurasi ibaratnya seperti petinju yang hanya melatih cara memukul, tapi tidak melatih stamina, cara bertahan, cara menghindar dan sebagainya. Tinggal menunggu kena tonjok sekali, langsung KO.

Trader yang hanya memburu akurasi pada akhirnya hanya akan kecewa, karena secara natural sangat sulit mendapatkan akurasi tinggi dalam trading

Trader yang hanya memburu akurasi pada akhirnya akan kehilangan semua uangnya

Semoga artikel ini menginspirasi

 

Jika Anda ingin belajar lebih banyak tentang Win Rate Ratio dan Risk Reward Ratio disarankan membaca buku Sistem Trading Profit Konsisten

>> Jangan Lewatkan

Buka rekening forex

Dapatkan GRATIS sinyal jual beli forex selama setahun, bila membuka rekening forex lewat JurusCUAN dan setor dana minimal Rp 5 juta
Info selengkapnya di sini