Banyak orang beranggapan kalau mau sukses sebagai trader harus canggih. Misalnya harus punya software canggih, sistem trading canggih atau indikator canggih baru bisa menghasilkan profit. Hal ini merupakan persepsi yang keliru. Mengapa?
Strategi Trading Apapun Bisa Menghasilkan Profit
Semua strategi trading atau indikator, baik yang canggih dan paling sederhana, bisa menghasilkan profit. Bahkan strategi trading paling tolol sekalipun, yaitu sekedar lempar koin pun bisa menghasilkan profit.
Jika bisa menggunakan indikator yang canggih, silakan saja. Tidak ada yang melarang.
Namun jika hanya menggunakan indikator yang sederhana dan merasa nyaman menggunakannya, ya tidak masalah juga.
Terserah pilihan pribadi masing-masing.
Perjalanan Mencari Indikator Yang Cocok
Saya termasuk trader yang tidak punya "ilmu sakti". Saya tidak punya indikator khusus. Saya tidak punya strategi khas dalam trading. Kalau trader lain kan punya nama strategi yang aneh-aneh dan terlihat sakti, misalnya anu hunter, anumologi, super anu dan sebagainya.
Dulu waktu awal-awal menjadi trader saya mencoba berbagai macam indikator. Mulai dari yang paling sederhana seperti Moving Average, sampai yang ribet seperti Alligator, Ichimoku dan lain sebagainya. Bahkan sampai belajar coding AFL di Amibroker untuk membuat indikator sendiri. Tapi beberapa tahun kemudian akhirnya semua indikator tersebut tidak saya pakai lagi. Akhirnya saya balik lagi cuma pakai Moving Average sebagai indikator utama.
Cara saya menggunakan indikator Moving Average bisa dibaca di buku Panduan Trend Following
Pengalaman bertahun-tahun sebagai trader, bagi saya semua indikator relatif sama saja. Bisa bikin profit, juga bisa bikin rugi. Setiap indikator punya kelebihan dan kekurangan.
Saya berusaha membuat sistem trading sesederhana mungkin. Berdasar pengalaman pribadi, satu jenis indikator seperti Moving Average pun sudah cukup untuk trading.
Mengapa Memilih Strategi Trading Yang Sederhana?
Menurut saya, trading itu susah dan termasuk pekerjaan yang gampang bikin stres. Kalau seperti itu, kenapa saya perlu repot-repot memakai strategi yang canggih tapi rumit? Hasilnya juga belum tentu efektif.
Bukan berarti sistem yang canggih itu jelek, yang sederhana lebih bagus. Namun yang lebih penting adalah kita bisa menggunakan strategi tersebut dengan benar dan efektif. Untuk apa menggunakan sistem yang canggih bila tidak menguasai dengan benar, tidak berusaha mendalaminya. Seperti seorang pendekar, lebih baik memiliki satu jurus saja tapi sangat dipahami, daripada banyak jurus tapi cuma mengetahui kulit luarnya.
Bagi saya pribadi, keberhasilan trading lebih banyak ditentukan bukan dari aspek teknis (strategi), tapi lebih pada manajemen uang, manajemen risiko dan psikologi trading. Karena itu saya memilih menggunakan strategi trading yang sesederhana mungkin. Yang penting nyaman dipakai, tidak bikin repot, dan buang waktu. Yang penting strategi itu memiliki positive expentancy, dalam arti bisa menghasilkan profit dalam jangka panjang.
Sementara itu tenaga, pikiran dan mental semua saya curahkan untuk meningkatkan kualitas manajemen uang, manajemen risiko dan psikologi trading.
Keep It Simple, Stupid
Trading for living memang sudah menjadi pilihan hidup saya. Karena itu saya tidak mau dibebani oleh berbagai kerumitan dan kerepotan. Tujuannya supaya saya juga bisa tetap enjoy menikmati hidup. Sekali lagi, bagi saya trading itu tidak mudah, dan tidak akan menjadi lebih mudah. Kalau bisa sederhana, kenapa harus repot. Karena itu prinsip saya dalam trading adalah KISS (Keep It Simple, Stupid).
Semoga artikel ini menginspirasi.