Salah satu prinsip dasar dalam investasi saham adalah "High Risk High Return". Prinsip ini menggambarkan hubungan antara risiko dan imbal hasil dalam investasi saham. Prinsip "High Risk High Return" terdengar sederhana, tapi kebanyakan investor tidak menyadari atau mengabaikannya.

High Risk High Return

Apa Arti High Risk High Return?

High Risk High Return memiliki arti bahwa investasi yang memiliki risiko tinggi, biasanya juga memberikan imbal hasil yang lebih tinggi. Sebaliknya, investasi yang memiliki risiko lebih rendah biasanya juga memiliki imbal hasil yang lebih rendah (Low Risk Low Return). Jadi boleh dikatakan, risiko sebanding dengan imbal hasilnya.

Grafik hubungan antara risk dan return (risiko dan imbal hasil)

 

Bila kita bandingkan, di dalam investasi risiko terendah ada di deposito. Selanjutnya obligasi. Sedangkan saham memiliki risiko yang relatif tinggi. Tetapi imbal hasil di investasi saham juga paling tinggi dibanding lainnya.

 

Apakah Ada Investasi Yang Low Risk High Return?

Tidak ada investasi yang Low Risk High Return. Kalaupun ada yang menawarkan, biasanya akhirnya cuma menjadi investasi bodong atau penipuan investasi.

 

Apa Konsekuensi Prinsip High Risk High Return?

Berdasar prinsip High Risk High Return, seseorang yang berharap mendapatkan imbal hasil yang tinggi, harus mau menerima kondisi potensi kerugian yang juga tinggi.

Banyak investor saham tergiur untuk membeli saham-saham yang diharapkan menghasilkan imbal hasil tinggi. Biasanya mereka membeli saham gorengan sambil berharap harganya akan naik mentok di harga ARA (Auto Rejection Atas) dalam sehari yaitu naik minimal 25%. Kalau bisa ARA nya berkali-kali.

Tetapi para investor saham itu lupa, bahwa saham yang berpotensi ARA juga bisa berpotensi ARB (Auto Rejection Bawah) yaitu harganya turun hingga mentok dalam sehari minimal 25%. Bahkan dalam beberapa kasus, suatu saham gorengan bisa berkali-kali mengalami ARB.

Investasi saham termasuk memiliki risiko tinggi dibandingkan investasi di instrumen lain, seperti obligasi, emas atau properti. Sudah tinggi, beli saham gorengan pula. Artinya risiko Anda berinvestasi saham makin lebih tinggi lagi.

Yang banyak terjadi, adalah investor saham membeli saham gorengan, lalu saat rugi besar mereka marah-marah, merasa ditipu, dan lain sebagainya. Lah, memang begitulah risikonya kalau membeli saham, apalagi yang termasuk kategori saham gorengan. High Risk High Return. Saham yang berpotensi naik tinggi, juga berpotensi turun dalam. Jangan beli saham cuma mengharap enaknya saja, tidak enaknya sebaiknya juga dipikirkan.

Sebelum membeli saham, Anda harus bertanya pada diri sendiri terlebih dahulu, bagaimana kemampuan Anda menanggung risiko. Siapkah dengan risikonya?

High Risk High Return Penjelasan

 

Tidak membeli saham gorengan pun, seorang investor tetap bisa profit. Walaupun profit sedikit tapi konsisten juga akhirnya tetap menguntungkan

Semoga artikel ini bermanfaat

>> Jangan Lewatkan

Buka rekening forex

Dapatkan GRATIS sinyal jual beli forex selama setahun, bila membuka rekening forex lewat JurusCUAN dan setor dana minimal Rp 5 juta
Info selengkapnya di sini