Kita sudah tahu bahwa emosi sangat mempengaruhi perilaku seseorang, termasuk di dunia investasi dan trading. Setiap pelaku pasar bisa mengalami siklus emosi. Semua emosi tersebut bisa menghambat kemampuan kita untuk mengambil keputusan dengan baik. Bahkan salah satu cara yang paling pasti untuk menghabiskan modal adalah dengan mengandalkan emosi. Nah, bagaimana cara kita mengontrol emosi dalam trading?

Mengontrol Emosi Dalam Trading

Bagaimana Manusia Berpikir?

Untuk memahami bagaimana kita bisa mengontrol emosi, terlebih dahulu kita perlu memahami bagaimana manusia berpikir. Menurut Daniel Kahneman, peraih Nobel di bidang ekonomi, ada dua sistem berpikir:

Cara berpikir yang pertama disebut Sistem 1, sifatnya otomatis, cepat, tanpa usaha keras (intuisi). Langsung ting! Didominasi oleh otak reptil dan otak emosional. Contoh sistem berpikir yang cepat:

  • Melihat wajah orang yang merengut dan mata melotot, Anda akan langsung berpikir orang tersebut sedang marah.
  • Jawaban dari 2+2 adalah?

Cara berpikir yang kedua disebut Sistem 2, sifatnya terstruktur, lambat, perlu usaha misalnya konsentrasi (kognisi). Biasanya membuat kening Anda berkerut. Didominasi oleh otak rasional. Contoh sistem berpikir yang lambat:

  • 17x24 = .... Anda akan berpikir terstruktur dan lebih lambat untuk menghitung hasilnya.
  • Mengisi formulir

Cara berpikir Sistem 1 dan Sistem 2

Umumnya Sistem 1 yang bekerja duluan, kalau tidak bisa, baru Sistem 2 yang mengambil alih. Seperti contoh pertanyaan 17x24, Anda akan mencoba mengingat berapa 17x24, karena tidak ada di memori, barulah Anda mencoba menghitungnya.

Berpikir rasional (Sistem 2) akan mempengaruhi kondisi tubuh kita, mulai dari pupil melebar, konsentrasi yang terfokus, dan menghabiskan energi. Karena berpikir rasional sifatnya lambat dan membutuhkan energi lebih besar, maka secara alamiah manusia cenderung berpikir secara emosional (Sistem 1).

 

Bagaimana Cara Mengontrol Emosi?

Jadi kalau ingin mengontrol emosi, sebenarnya yang kita lakukan adalah berusaha mengganti cara berpikir emosional (Sistem 1) menjadi rasional (Sistem 2).

Bagaimana caranya?

 

1. Berhenti Sejenak

Yang menjadi masalah adalah cara berpikir emosional (Sistem 1) selalu muncul pertama kali. Lha gimana lagi, sudah bawaan orok.

Cara mengatasinya adalah dengan berhenti sejenak. Dengan berhenti sejenak artinya kita mengerem cara berpikir emosional bekerja.

Ambil contoh, saat kamu ingin marah. Jangan langsung marah. Berhenti dulu. Pause.

Saat pasar saham anjlok, emosi ketakutan muncul. Biasanya ditandai dengan perubahan kondisi tubuh, misalnya napas tidak beraturan, keluar keringat dingin, dan sebagainya.

Berhenti sejenak, atur napas, sampai cara berpikir Sistem 1 (emosional) mereda.

 

2. Memberi Kesempatan Sistem 2 Masuk

Setelah cara berpikir Sistem 1 mereda, kita mempersilakan cara berpikir Sistem 2 untuk masuk.

Pada contoh marah, kita coba berpikir secara rasional. Apa memang perlu marah? Kalau perlu marah, apa yang perlu dimarahi? Seberapa besar perlu marahnya? Dan sebagainya. Dengan demikian, kita kemungkinan tidak perlu marah. Kalaupun marah, kita akan marah secara cerdas. Tidak asal marah secara emosional.

Untuk memudahkan cara berpikir Sistem 2 masuk, kita bisa menggunakan pengingat (reminder). Misalnya di dalam trading, kita bisa merujuk pada aturan-aturan di dalam sistem trading yang sudah kita buat. Kita bisa menulis sistem trading tersebut di kertas dan menempelkan di dinding supaya mudah dilihat.

Pada prinsipnya setiap muncul emosi (cara berpikir Sistem 1), kita counter dengan sistem trading (cara berpikir Sistem 2). Ibaratnya semua emosi harus tunduk pada sistem trading. Dengan berlatih terus, penggunaan otak rasional, dalam hal ini sistem trading, akan terpupuk menjadi habit (kebiasaan).

Semua emosi harus tunduk pada sistem trading


Mempelajari Psikologi Trading Lebih Lanjut

Bila Anda berminat mempelajari tentang Psikologi Trading lebih lanjut, bisa membaca buku Psikologi Trading. Buku ini lengkap membahas tentang aspek psikologi dalam trading.

Semoga artikel ini bermanfaat. Semoga bisa menjadi Trader yang lebih disiplin, bukan trader emosional.

>> Jangan Lewatkan

Buka rekening saham

Dapatkan GRATIS sinyal jual beli saham selama setahun, bila membuka rekening saham lewat JurusCUAN dan setor dana minimal Rp 5 juta
Langsung daftar online buka rekening saham di sini